EXPLORE THE AGE GLOBALIZATION WITH MUSIC WITHOUT LEAVING OUR CULTURE

KBM SENI MUSIK SMP NEGERI 1 KOTA CIREBON ( RSBI ) - QUALITY LEARNING BASED ON RELIGIOUS AND MORAL VALUES

Selasa, 19 Juli 2011

PROFILE H.ASEP SYAEFURRACHMAN,S.Ag


BIO DATA

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 12 Maret 1976
Isteri : SITI NURLAELA, S.Ag
Anak : AZHAR AL-GHIFFARI
Nama Ayah :DUDUNG ABDURACHMAN, SH
NAMA IBU :DIAH SABDIYAH
ALAMAT
KOMPLEK PERUMAHAN VILLA INTAN 3 JL.MAWAR IV BLOK M3 NO.18
TELP ( 0231 ) 225157,
HP 0819 3113 4646
Email : asepngobrol@yahoo.com

PENDIDIKAN

1.TK Pertiwi I Cirebon, lulus tahun 1983
2.SD Negeri Kebon Baru VI, Lulus tahun 1989
3.SMP Negeri I Cirebon, Lulus tahun 1992
4.SMA Negeri I Cirebon, lulusan tahun 1996
5.S1 ( Strata Satu ) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Cirebon lulus tahun 2001. Dengan indek Prestasi Kumulatif ( IPK ) 3,4
6. Saat Ini tengah menempuh program pasca sarjana ( S2 ) di IAIN Syekh Nurjati Cirebon Program studi Pendidikan Islam konsentrasi Psikologi Pendidikan Islam


Mimbar dan Pena adalah Alat Dakwahku, social networking & blogging adalah strategiku, motivator & teaching adalah karakterku, motivating & inspiring people adalah Bagian hidupku.

PENGALAMAN ORGANISASI

1.Sek.Bid Kelompencapir Pelajar OSIS SMA Negeri I Cirebon Tahun 1995
2.Santri Teladan Pesantren Kilat DPD GUPPI Kota Cirebon
3.Ketua Umum Paguyuban Kelompencapir Pelajar Kotamadya Cirebon tahun 1995-1996
4.Ketua Umum Ikatan Remaja Muslim Villa Intan III Tahun 1998-1999. Ketua Umum Remaja Masjid As-Sakinah Kebon Baru Cirebon Tahun 1996-1997
5.Sek.Bid Pengembangan Ilmu Pengetahuan UKM FSPI ( Forum Studi Pendalaman Islam ) STAIN Cirebon tahun 1998
6.Duta Cirebon, Dalam lomba cerdas cermat Kelompok Pecinta Pariwisat ( KOMPEPAR ) di tingkat propinsi Jawa Barat, meraih juara II. Dua tahun berturut-turut tahun 1996 dan 1997.
7.Duta Cirebon Dalam lomba Kadarkum ( Keluarga Sadar Hukum ) di tingkat popinsi Jawa Barat tahun 1995.
8.Pengurus dan Pengajar At-Taqwa Language Centre ( ALC ) tahun 1996 s.d 1999

ANUGERAH

1.Guru SUKWAN BERPRESTASI Penghargaan dari Bapak Walikota Cirebon Drs.H.Lasmana Suriatmaja, M.ScTanggal 25 November 1992 memperoleh Piagam + uang Kadeudeuh Rp 750.000
2.Guru Favorit IV Versi Pembaca Radar Cirebon untuk katagori guru SD28 Februari 2005
3.Guru Favorit I versi Pembaca Radar Cirebon se-kota Cirebon katagosi guru SMPMendapatkan tropi dari Bapak Drs,H.Agus Alwafier MBA ( 2 Mei 2006 )
4.Guru Favorit III versi Pembaca Radar Cirebon se-wilayah III Cirebon katagosi guru SMPMendapat Tropi Radar Cirebon + uang kadeudeuh Rp 500.000

PERJALANAN KARIR

1.Guru Sukwan dari tanggal 18 Agustus 1998 s.d 30 Mei 200 mengajar di SD Negeri Kebon baru 5
2.Guru Bantu Sukwan ( GBS ) dari tanggal 1 Juni 2003 s.d 14 Februari 2005 Mengajar di SD Negeri Kebon Baru 5
3.Guru Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) tanggal 15 Februari s.d 2005 11 Januari 2011 Mengajar di SMP Negeri 2 Kota Cirebon
4.Guru Pegawai Negeri Sipil ( PNS ) tanggal 11 Januari 2011 Mengajar di SMP Negeri 1 Kota Cirebon sd sekarang

KEGIATAN SAAT INI

1.Guru SMP Negeri 1 Kota Cirebon Mengajar bidang studi Pendidikan Agama Islam, Seni Musik
2.Pembina Kelompok Nasyid “THE VOISSA “ THE VOICE OF ISLAMIC STUDENT SPENSA
3.Pembina kelompok Paduan Suara dan Vokal grup "THE VOICE OF SPENSA choir "
4.Pembina Degung dan Gamelan Kolaborasi "SPENSA PERCUSSION"

LAGU-LAGU CIPTAAN

1.MARS SPENDA ISLAMIC VOICE
2.AQIDAHKU
3.UNTUKMU IBU
4.MARS MITRA DIALOG
5.Mamahku inspirasi

KATA-KATA MUTIARA

AKU BEKERJA BUKAN UNTUK ATASANKU
TAPI UNTUK DIRIKU SENDIRI
ATAS AMANAH YANG DIBERIKANKEPADAKU

JANGANLAH KEKURANGAN YANG ADA PADA DIRI KITA ( CACAT TUBUH )
MENHALANGI KITA UNTUK MEMBERIKAN YANG TERBAIK
BAGI SESAMA HAMBA ALLAH DI MUKA BUMI

SEJARAH MUSIK NUSANTARA

SEJARAH MUSIK NUSANTARA


Terdapat tahapan- tahapan perkembangan musik Indonesia (nusantara). tahapan tersebut adalah sebagai berikut.

Masa sebelum masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, musik dipakai sebagai bagian dari kegiatan ritual masyarakat. Dalam beberapa kelompok, bunyi- bunyian yang dihasilkan oleh anggota badan atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Instrumen atau alat musik yang digunakan umumnya berasal dari alam sekitarnya.

Masa setelah masuknya pengaruh Hindu- Buddha

Pada masa ini, berkembanglah musik- musik istana (khususnya di Jawa). saat itu, musik tidak hanya dipakai sebagai bagian ritual saja, tetapi juga dalam kegiatan- kegiatan keistanaan (sebagai sarana hiburan para tamu raja). Musik istana yang berkembang adalah musik gamelan. Musik gamelan terdiri dari 5 kelompok, yaitu kelompok balungan, kelompok blimbingan, kelompok pencon, kelompok kendang,dan kelompok pelengkap.

Masa setelah masuknya pengaruh Islam

Selain berdagang dan menyebarkan agama islam, para pedagang arab juga memperkenalkan musik mereka. Alat musik mereka berupa gambus & rebana. dari proses itulah muncul orkes- orkes gambus di nusantara (Indonesia) hingga saat ini.

Masa Kolonialisme

Masuknya bangsa Barat ke Indonesia juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan musik Indonesia. Para pendatang ini memperkenalkan berbagai alat musik dari negeri mereka, misalnya biola, selo (cello), gitar, seruling (flute), dan ukulele. Mereka pun membawa sistem solmisasi dalam berbagai karya lagu. Itulah masa- masa perkembangan musik modern Indonesia. Saat itu,para musisi Indonesia menciptakan sajian musik yang merupakan perpaduan musik barat dan musik Indonesia . Sajian musik itu dikenal sebagai musik keroncong.

Masa Kini

Seiring dengan masuknya media elektronik ke Indonesia,masukpula berbagai jenis musik barat, seperti pop, jazz, blues, rock, dan R&B. demikian pula dengan musik- musik negeri India yang banyak dibawa melalui film- filmnya. Dari perkembangan ini, terjadi perpaduan antara musik asing dengan musik Indonesia. Musik India mengalami perpaduan dengan musik melayu sehingga menghasilkan jenis musik dangdut. Maka, muncul pula berbagai musisi Indonesia yang beraliran pop, jazz, blues, rock, dan R&B. Berkembang pula jenis musik yang memadukan unsur kedaerahan Indonesia dengan unsur musik barat, terutama alat- alat musiknya. Jenis musik ini sering disebut musik etnis.

RAGAM MUSIK NUSANTARA


Ragam Musik Nusantara



Ragam musik di Indonesia dapat dibedakan atas musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

Musik Daerah/Tradisional

Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang di daerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isi lagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yakni syair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papua hingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebut lahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, media ekspresi dari masyarakat pendukungnya.

Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas. Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk/organologi instrumen musiknya. Hampir seluruh seni tradisional Indonesia mempunyai semangat kolektivitas yang tinggi sehingga dapat dikenali karakter khas orang/masyarakat Indonesia, yaitu ramah dan sopan. Namun berhubung dengan perjalanan waktu dan semakin ditinggalkanya spirit dari seni tradisi tersebut, karekter kita semakin berubah dari sifat yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan menjadi individual/egoistis. begitu banyaknya seni tradisi yang dimiliki bangsa Indonesia, maka untuk lebih mudah mengenalinya dapat di golongkan menjadi beberapa kelompok yaitu alat musik/instrumen perkusi, petik dan gesek.

I. Instrumen Musik Perkusi.

Perkusi adalah sebutan bagi semua instrumen musik yang teknik permainannya di pukul, baik menggunakan tangan maupun stik. Dalam hal ini beberapa instrumen musik yang tergolong dalam alat musik perkusi adalah, Gamelan, Arumba, Kendang, kolintang, tifa, talempong, rebana, bedug, jimbe dan lain sebagainya.

Gamelan adalah alat musik yang terbuat dari bahan logam. Gamelan berasal dari daerah Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, Jawa Timur juga di Jawa Barat yang biasa disebut dengan Degung dan di Bali (Gamelan Bali). Satu perangkat gamelan terdiri dari instrumen saron, demung, gong, kenong, slenthem, bonang dan beberapa instrumen lainnya. Gamelan mempunyai nada pentatonis/pentatonic.

Talempong adalah seni musik tradisi dari Minangkabau/Sumatera Barat. Talempong adalah alat musik bernada diatonis (do, re, mi, fa, sol, la, ti, do)

Kolintang atau kulintang berasal dari daerah Minahasa/ Sulawesi Utara. Kolintang mempunyai tangga nada diatonis/diatonic yang semua instrumennya terdiri dari bas, melodis dan ritmis. Bahan dasar untuk membuat kulintang adalah kayu. Cara untuk memainkan alat musik ini di pukul dengan menggunakan stik.

Arumba (alunan rumpun bambu) berasal dari daerah Jawa Barat. Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bhan bambu yang di mainkan dengan melodis dan ritmis. Pada awalnya arumba menggunakan tangga nada pentatonis namun dalam perkembangannya menggunakan tangga nada diatonis.

Kendang adalah sejenis alat musik perkusi yang membrannya berasal dari kulit hewan. Kendang atau gendang dapat dijumpai di banyak wilayah Indonesia. Di Jawa barat kendang mempunyai peraanan penting dalam tarian Jaipong. Di Jawa Tengah, Bali, DI Yogyakarta, Jawa timur kendang selalu digunakan dalam permainan gamelan baik untuk mengiringi, tari, wayang, ketoprak. Tifa adalah alat musik sejenis kendang yang dapat di jumpai di daerah Papua, Maluku dan Nias. Rebana adalah jenis gendang yang ukuran bervariasai dari yang kecil hingga besar. Rebana adalah alat musik yang biasa di gunakan dalam kesenian yang bernafaskan Islam. Rebana dapat di jumpai hampir di sebagian wilayah Indonesia.

II. Instrumen Musik Petik

Kecapi adalah alat musik petik yang berasal dari daerah Jawa Barat. Bentuk organologi kecapi adalah sebuah kotak kayu yang diatasnya berjajar dawai/senar, kotak kayu tersebut berguna sebagai resonatornya. Alat musik yang menyerupai Kecapi adalah siter dari daerah Jawa tengah.

Sasando adalah alat musik petik berasal dari daerah Nusa tenggara timur (Timor) kecapi ini terbuat dari bambu dengan diberi dawai/senar sedangkan untuk resonasinya di buat dari anyaman daun lontar yang mempunyai bentuk setengah bulatan.

Sampek (sampe/sapek) adalah alat musik yang bentuknya menyerupai gitar berasal dari daerah kalimantan. Alat musik ini terbuat dari bahan kayu yang di penuhi dengan ornamen/ukiran yang indah. Alat musik petik lainnya yang bentuknya menyerupai sampek adalah Hapetan daerah Tapanuli, Jungga dari daerah Sulawesi Selatan.

III. Instrumen Musik Gesek.

Instrumen musik tradisional yang menggunakan teknik permainan digesek adalah Rebab. Rebab berasal dari daerah Jawa barat, Jawa Tengah, Jakarta (kesenian betawi). Rebabb terbuat dari bahan kayu dan resonatornya ditutup dengan kulit tipis, mempunyai dua buah senar/dawai dan mempunyai tangga nada pentatonis. Instrumen musik tradisional lainnya yang mempunyai bentuk seperti rebab adalah Ohyan yang resonatornya terbuat dari tempurung kelapa, rebab jenis ini dapat dijumpai di bali, Jawa dan kalimantan selatan.

IV. Instrumen Musik Tiup

Suling adalah instrumen musik tiup yang terbuat dari bambu. hampir semua daerah di indonesia dapat dijumpai alat musik ini. Saluang adalah alat musik tiup dari Sumatera Barat, serunai dapat dijumpai di sumatera utara, Kalimantan. Suling Lembang berasal dari daerah Toraja yang mempunyai panjang antara 40-100cm dengan garis tengah 2cm.

Tarompet, serompet, selompret adalah jenis alat musik tiup yang mempunyai 4-6 lubang nada dan bagian untuk meniupnya berbentuk corong. Seni musik tradisi yang menggunakan alat musik seperti ini adalah kesenian rakyat Tapanuli, Jawa Barat, Jawa Timur, Madura, Papua.

Musik Keroncong

Secara umum, musik keroncong memiliki harmoni musik dan improvisasi yang sangat terbatas. Umumnya lagu- lagunya memiliki bentuk dan susunan yang sama. Syair- syairnya terdiri atas beberapa kalimat (umumnya 7 kalimat) yang diselingi dengan permainan alat musik.

Musik Dangdut

Musik dangdut merupakan hasil perpaduan antara musik India dengan musik Melayu, musik ini kemudian berkembang dan menampilkan cirinya yang khas dan berbeda dengan musik akarnya. Ciri khas musik ini terletak pada pukulan alat musik tabla (sejenis alat musik perkusi yang menghasilkan bunyi ndut). Selain itu, iramanya ringan, sehingga mendorong penyanyi dan pendengarnya untuk mengerakkan anggota badannya. Lagunya pun mudah dicerna, sehingga tidak susah untuk diterima masyarakat.

Musik Perjuangan

Musik ini lahir dari kondisi masyarakat Indonesia yang sedang terjajah oleh bangsa asing. Dengan menggunakan musik, para pejuang berusaha mengobarkan semangat persatuan untuk bangkit melawan penjajah. Syair- syair yang diciptakan pada masa itu, umumnya berisi ajakan untuk berjuang, ajakan untui berkorban demi tanah air, dan sebagainya. Irama musiknya pun dibuat cepat dan semangat, serta diakhiri dengan semarak.

Musik Populer (pop)

Musik ini memiliki ciri, antara lain penggunaan ritme yang terasa bebas dengan mengutamakan permainan drum dan gitar bas. Komposisi melodinyajuga mudah dicerna. Biasanya, para musisinya juga menambahkan variasi gaya yang beraneka ragam untuk menambah daya tarik dan penghayatan pendengar atau penontonnya. Musik pop dibedakan menjadi musik pop anak- anak dan musik pop dewasa.

Kesimpulan

Musik nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di nusantara, yang menunjukkan cirri keindonesiaan. Musik memiliki fungsi sebagai sarana atau media ritual, media hiburan media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi. Ragam musik nusantara yang berkembang dapat dibedakan menjadi musik tradisi, musik keroncong, musik dangdut, musik perjuangan, dan musik pop.

MUSIK NUSANTARA


Pengertian Musik Nusantara

Musik Nusantara adalah seluruh musik yang berkembang di Nusantara ini, yang menunjukkan atau menonjolkan ciri keindonesiaan, baik dalam bahasa maupun gaya melodinya. Musik Nusantara terdiri dari musik tradisi daerah, musik keroncong, musik dangdut, musik langgam, musik gambus, musik perjuangan, dan musik pop.


B. Fungsi Musik Nusantara

Secara umum, fungsi musik bagi masyarakat Indonesia antara lain sebagai sarana atau media upacara ritual, media hiburan, media ekspresi diri, media komunikasi, pengiring tari, dan sarana ekonomi.

Sarana upacara budaya (ritual)

Musik di Indonesia, biasanya berkaitan erat dengan upacara- upacara kematian, perkawinan, kelahiran, serta upacara keagamaan dan kenegaraan. Di beberapa daerah, bunyi yang dihasilkan oleh instrumen atau alat tertentu diyakini memiliki kekuatan magis. Oleh karena itu, instrumen seperti itu dipakai sebagai sarana kegiatan adat masyarakat.

Sarana Hiburan

Dalam hal ini, musik merupakan salah satu cara untuk menghilangkan kejenuhan akibat rutinitas harian, serta sebagai sarana rekreasi dan ajang pertemuan dengan warga lainnya. Umumnya masyarakat Indonesia sangat antusias dalam menonton pagelaran musik. Jika ada perunjukan musik di daerah mereka, mereka akan berbondong- bondongmendatangi tempat pertunjukan untuk menonton.

Sarana Ekspresi Diri

Bagi para seniman (baik pencipta lagu maupun pemain musik), musik adalah media untuk mengekspresikan diri mereka. Melalui musik, mereka mengaktualisasikan potensi dirinya. Melalui musik pula, mereka mengungkapkan perasaan, pikiran, gagasan, dan cita- cita tentang diri, masyarakat, Tuhan, dan dunia.

Sarana Komunikasi

Di beberapa tempat di Indonesia, bunyi- bunyi tertentu yang memiliki arti tertentu bagi anggota kelompok masyarakatnya. Umumnya, bunyi- bunyian itu memiliki pola ritme tertentu, dan menjadi tanda bagi anggota masyarakatnya atas suatu peristiwa atau kegiatan. Alat yang umum digunakan dalam masyarakat Indonesia adalah kentongan, bedug di masjid, dan lonceng di gereja.

Pengiring Tarian

Di berbagai daerah di Indonesia, bunyi- bunyian atau musik diciptakan oleh masyarakat untuk mengiringi tarian- tarian daerah. Oleh sebab itu, kebanyakan tarian daerah di Indonesia hanya bisa diiringi olehmusik daerahnya sendiri. Selain musik daerah, musik- musik pop dan dangdut juga dipakai untuk mengiringi tarian- tarian modern, seperti dansa, poco- poco, dan sebagainya.


Sarana Ekonomi

Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagai media ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan. Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat (Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini mereka mendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam media kaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya. Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan di daerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia.

KEANEKARAGMAN LAGU DAERAH

KEANEKARAGAMAN LAGU DAERAH SETEMPAT

Memahami keanekaraman jenis lagu daerah setempat berarti juga mengetahui kekayaan lagu-lagu nusantara. Negara indonesia terdiri berbagai kekyaan lagu –lag bnusantara. Negara indonesia terdiri berbagai suku bangsa yang memiliki budaya daerah masing-masing. Hampir diseluruh daerah di Nusantara memiliki lagu derah yang berakar pada budaya seetempat.
Berbagai jenis lagu daerah yang terdapat di Nusantara memiliki keunukannya tersendiri. Ke unikan tersebut berkaitan erat dengan budaya yang dianut masyarakat setempat/ Ada lagu-lagu daerah yang menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat suatu daerah. Ada pula lagu daerah yang berisi ajaran moral, uangkapan perasaan cinta, bahkan lagu daerah yang berfungsi sebagai sarana ritual istiadat.

Berdasarkan sifat dan keberadaannya, lagu daerah dapat dibedakan menjadi lagu rakyat, lagu klasik, dan lagu daerah popular.

1. Lagu rakyat/lagu daerah
: lagu rakyat merupakaan lagu yg diwariskan dari generasi ke generasi secra lisan sehingga menjadi milik bersama.

Ciri-ciri umum lagu rakyat / lagu daerah sebagai berikut :
1.Memiliki tema tentang kehidupan dan pergaulan rakyat
2.Meriah artinya memiliki irama yang riang, bersifat menghibur dan terkadang bersifat jenaka.
3.Bebas, artinya tidak terikat pada aturan-aturan buku seperti klasik.
4.Dipopulerkan secara lisan dari mulut kemulut.
5. Sederhana
Lagu daerah biasanya bersifat sederhana baik dari melodi, maupun syairnya. Tangga nada yang digunakan pentatonis. Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri dari 5 nada berjenjang. Tangga nada pentatonis sebenarnya tidak mungkin dituliskan dalam notasi yang umum, namun apabila diterapkan maka kira-kira mendekati jajaran nada yang dipergunakan do – re – mi – sol – la.
6. Kedaerahan
Karena lagu daerah tumbuh dari budaya daerah setempat maka lirik/syairnya sesuai dengan bahasa daerah atau dialek daerah setempat yang bersifat lokal.
7. Turun Temurun
Karena lagu daerah biasanya dalam kondisi alam di daerah tertentu maka pengajarannya bersifat turun temurun dari orangtua kepada anaknya atau dari nenek kepada cucunya.
8. Jarang Diketahui Penciptanya
Karena lagu daerah mempunyai karakter turun termurun maka siapa penciptanya jarang diketahui disamping itu juga lagu-lagu daerah ini tidak tertulis. Karena tujuan awalnya lagu ini bukan semata-mata untuk komersial. Akan tetapi lagu ini dinyanyikan pada saat musin panen sebagai ungkapan rasa bahagia, bermain pada waktu senggang atau meninabobokkan anak.

2. Lagu Klasik
: lagu klasik merupakan lagu derah yang bersumber pada music tradisonal. Lagu klasik biasanya berkembang dipusat-pusat pemerintahaan. Pada zaman dahulu pusat pemerintahaan adalah lingkungan istana kerajaan atau kadipaten.

Cirri-ciri lagu klasik sebagai berikut:
o Bersifat agung, artinya digunakaan untuk mengiringi berbagai upacara kebesaran keratin, upacara agama dan upacara adat suatu daerah.

o Dibuat tau diciptakan oleh seorang komponis atau punjangga istana.

o Memiliki pola baku, seperti aturan notasi, syair, irama dan tempo.

o Dikembangakan secara tetulis.

o Memiliki tema tentang sejarah kebesaran kerajaan, kepahlawanan para kesatria, dan ajaran moral suatu masyarakat.

3. Lagu –lagu daerah popular

Berbagai lagu derah popular biasanya diiringi oleh alat music modern, tetapi dapat juga diiringi oleh alat music tradisional. Bahkan adakalanya lagu dipopulerkan diiringi oleh kolaborasi alat music tradisional dengan alat music modern.

TANDA BIRAMA

TANDA BIRAMA

BIRAMA
Birama adalah bagian atau potongan dari sebuah lagu yang dibatasi oleh garis birama.
Garis Birama dibagi menjadi dua
1. Garis birama tunggal yang berfungsi sebagai batas antar birama.
2. Garis Birama Ganda yang berfungsi sebagai penutup lagu

Musik dibagi menjadi dalam ruas-ruas birama dengan menggunakan garis birama (Bar Lines).
Contoh garis birama:

Jarak antara dua buah garis birama disebut dengan Ruas Birama.
Contoh ruas birama:

Bila suatu bagian musik berakhir, digunakan Birama garis ganda.
Contoh garis ganda pada suatu birama terakhir:

: Birama (Barline)

TANDA BIRAMA
Tanda Birama adalah tanda untuk menentukan jumlah hitungan dan nilai setiap hitungan pada setiap birama. Tanda birama ditulis dalam bentuk angka, angka atas menunjukan jumlah hitungan dalam satu birama sedangkan angka bawah menunjukan nilai not dalam setiap hitungan.
Contoh Tanda Birama

1. Birama dua empat, setiap birama ada dua hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat





2. Birama tiga empat, setiap birama ada tiga hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat





3. Birama empat empat, setiap birama ada empat hitungan dan setiap hitungan bernilai seperempat




4. Birama enam delapan, setiap birama ada enam hitungan dan setiap hitungan bernilai seperdelapan